Kamis, 23 Maret 2017

GERAK KAKI AKTOR TEATER DAN ENERGI ROH LELUHUR

foto dari http://ddcmontana.com/suzuki-method-of-actor-training/

 Dalam konteks seni tradisi (khususnya, teater), gedruk dan hentakan kaki tidak saja bentuk gerakan yang artinya mendorong, menekan atau mengusir musuh. Tindakan itu juga memiliki maksud mengundang kekuatan dari obyek yang dipuja: memanggil sebuah kekuatan masuk dalam diri seseorang  untuk memunculkan kekuatan dalam dirinya. Gesture semacaam itu dipercaya bisa mengusir roh-roh jahat dan memunculkan hal magis, mengijinkan roh-roh kebaikan masuk ke tubuh penampil. Roh-roh kebaikan itu memiliki kekuatan yang lebih besar dari roh-roh jahat. Beberapa gesture dalam bentuk hentakan kaki seperti dalam Kabuki dan Noh tidak diragukan berasal dari sensasi-sensasi fisik semacam itu. Gerakan roppo, secara harafiah berarti “jalan menghentak ke enam arah”, dapat diterjemahkan gerakan yang bertujuan memanggil pada roh-roh tersebut untuk membangkitkan energi spiritual dalam diri seseorang. Ketika sebuah roh masuk ke seseorang dengan melakukan gesture tertentu, maka orang itu berubah dan siap melakukan tindakan-tindakan dengan penuh kekuatan dan keberanian.

Itulah alasan mengapa drama-drama klasik Jepang banyak berlangsung di tempat-tempat dimana roh-roh semacam itu diperkirakan tinggal, misalnya pekuburan atau tempat-tempat dengan gundukan tanah disertai nisan menjulang. Selain itu orang sengaja meletakkan beberapa kendi atau guci yang diletakkan di bawah lantai panggung yang memang terdapat rongga di sana. Tujuan dari peletakan benda itu bukan hanya untuk menimbulkan efek gema saat para aktor menghentakkan kaki di atas panggung.  Tujuan lain adalah pemanggilan roh-roh leluhur untuk datang  membawa energi dan merasuki tubuh para pemain. Bila gema suara yang dihasilkan besar, maka hal itu membuktikan kehadiran roh-roh tersebut. Kehadirannya bisa dirasakan melalui sensasi fisik. Ini sebuah bentuk saling merespon antara aktor dan roh.

Beberapa komunitas masyarakat memberikan perhatian pada bagian bawah tubuh termasuk kaki untuk lebih dioperasikan ketimbang bagian atas. Ketika kaki menhentak dan menjejak bumi, maka hal itu menggambarkan otoritas dan dasar yang unik dari manusia. Kaki memiliki arti mendalam berkaitan hubungan antara manusia dan bumi.

(ditulis kembali setelah membaca "Culture is the Body" nya Tadashi Suzuki)

Tidak ada komentar:

Fungsi Teater bagi Kehidupan Manusia

Theatre company YesYesNoNo is committed to live-streaming its show The Accident Did Not Take Place in the near future Teater membantu kita m...