Minggu, 26 Februari 2017

TADASHI SUZUKI DAN DAYA HEWAN (Bagian 2)


Tradisi Sebagai Spirit Laku dan Penciptaan Karya Seni Masa Kini


(sumber foto: dailybruin.com)
Pelatihan aktor dengan metode Suzuki berangkat dari akar budaya di mana Tadashi Suzuki lahir dan tumbuh: Jepang. Metode Suzuki sangat kuat berakar pada seni teater tradisional Jepang, yaitu Noh dan Kabuki. Hal ini menunjukkan bahwa Tadashi mengenal tradisinya dan menjadikan itu sebagai kekuatan dalam mengolah teater modern. Kemampuan Tadashi Suzuki mengindetifikasi teater tradisi memunculkan metode unik dalam jagad teater modern.

Ia berpendapat bahwa Noh sebagai bentuk teater pra modern banyak memanfaatkan daya kewan. Misalnya, penciptaan kostum, topeng, panggung Noh menggunakan teknik perkayuan pra modern. Bunyi baik dari suara aktor, paduan suara maupun musik meluncur langsung ke indera pendengaran penonton. Bahkan pencahayaan kadang terasa tampak minimum jika diukur dengan tata cahaya modern yang rumit. Oleh karena itu, Tadashi mengaku bahwa meskipun ia bisa menerima masuknya tehnologi dalam panggung teater, tetapi ia sekadang masih terasa risih jika Noh banyak menggunakan perlengkapan modern di masa kini.

Ia masih menyukai daya kewan dalam berteater dan hal ini bukan soal romantisme masa lalu. Metode Suzuki adalah sebuah usaha aktor menemukan energy murni melalui usaha keras dari dalam diri manusia. Hal itu juga menjadi spirit penciptaan yang murni bagi seorang aktor yang dikendalikan daya kewan.
(bersambung)


Senin, 20 Februari 2017

TADASHI SUZUKI DAN DAYA HEWAN

Daya kewan yang melanglang jagad!


(gambar dari artikel Paul Budraitis tentang Metode Suzuki)
Bahasa Jawa dari animal energy adalah daya kewan. Istilah itu dipilih Tadashi Suzuki pada metode pelatihan aktor ciptaannya: Metode Suzuki. Banyak dari pegiat seni peran sudah pernah menjalani latihan ini. Baik mereka mengikuti latihan ini di Indonesia atau luar negeri. Metode Suzuki adalah produk Jepang di bidang seni (teater) yang sukses mendunia.

Suzuki menjadi segelintir teaterawan yang tidak saja piawai menghasilkan karya pemanggungan tetapi ia juga menciptakan metode pelatihan. Hal ini menjadi sesuatu yang menarik karena seorang Suzuki tidak saja berkutat soal penciptaan karya tetapi ia sekaligus juga mampu mengidentifikasi berbagai hal berkait kegiatannya.

Metode itu berangkat dari kegelisahan Tadashi Suzuki pada dunia panggung khususnya keaktoran masa kini. Bentuk dan pola teater modern (Barat) telah mencerabut daya alamiah seorang aktor. Teater modern (Barat) yang terlalu menitikberatkan pada soal teknis telah menenggelamkan keindahan artistik yang dihasilkan oleh apa yang diistilahkan daya kewan. Metode Suzuki tidak sekedar petunjuk cara berlatih bagi aktor, tetapi metode tersebut menjadi sebuah “perlawanan” pada cara-cara “teknis”  teater modern (barat).

(bersambung).

Fungsi Teater bagi Kehidupan Manusia

Theatre company YesYesNoNo is committed to live-streaming its show The Accident Did Not Take Place in the near future Teater membantu kita m...