Selasa, 07 Juli 2020

Seni Pertunjukan dan Kenormalan Baru

Teater dan Budaya Digital sebagai Strategi 

Pada tahun 2018 beredar tulisan berjudul Why every theatre needs a digital strategy di situs European Theater Lab. Artikel yang jelas jauh sebelum pandemi ada tersebut ditulis oleh Simon Mellor, Direktur Eksekutif  Seni dan Budaya, Dewan Kesenian Inggris (Arts Council England).

Posisi Arts Council England (ACE) adalah lembaga investasi, pengembangan dan advokasi untuk seni, museum, dan perpustakaan di Inggris. Saat artikel itu ditulis ACR  meminta semua organisasi (seni) yang mengajukan dana rutin tahunan sebesar £ 250.000 (€ 285.000) atau lebih untuk memiliki strategi digital. Tanpa strategi tertulis itu (beserta dengan rencana untuk mengimplementasikannya), tidak ada satupun (organisasi) yang bisa mendapatkan dana dari Dewan Seni.

https://unsplash.com/
ilustrasi dari unsplash.com & flickr.com


ACE melacak bagaimana organisasi seni dan budaya telah mengembangkan penggunaan data dan teknologi baru beberapa tahun belakangan. Survei “budaya digital” tersebut menunjukkan hasil yang mengkhawatirkan di beberapa daerah. Misalnya, sejak 2013 telah terjadi penurunan proporsi organisasi yang melihat teknologi digital sebagai hal yang penting untuk pekerjaan mereka di berbagai bidang seperti kreasi, distribusi, dan pameran. Survei 2017 juga menunjukkan bahwa sebagian besar organisasi seni dan budaya masih tidak menggunakan data untuk tujuan penting seperti memahami audiens dengan melakukan analisis data dan profil.

Mereka kalah bersaing dengan industri hiburan komersial  dalam hal memahami lebih banyak tentang siapa audiens mereka dan berkait konten yang dibutuhkan penonton. Pada  masa menyusutnya dana publik, ACE ingin membantu organisasi-organisai untuk mengambil memanfaatkan keuntungan dari kemajuan teknologi informasi.  ACE berharap mereka memahami lebih banyak tentang audiens mereka, sehingga mereka bisa melakukan pekerjaan (berkaya) lebih inovatif dan relevan, dan membuat mereka bertahan lebih tangguh.

ACE melihat bahwa publik semakin hidup menikmati budaya online . ACE mengkhawatirkan banyak teater kami yang didanai publik akan kehilangan relevansinya,  dan masih terjebak dalam dunia analog yang menjangkau semakin sedikit orang. Itulah sebabnya ACE memutuskan untuk bertindak dan menjadikannya syarat pendanaan organisasi seni harus memanfaatkan strategi digital.

Photo by Lex Aliviado on Unsplashs
 

Selama beberapa tahun ke depan, ACE berharap untuk melihat kemajuan signifikan dalam hal berikut:

  • penggunaan teknologi baru untuk berinovasi dalam praktik artistik, baik online maupun offline;
  • penggunaan teknologi baru untuk membuat, mendistribusikan, dan membagikan karya secara online;
  • pengumpulan, berbagi, dan analisis data untuk membantu meningkatkan pengambilan keputusan, memungkinkan organisasi memiliki posisi tawar lebih tinggi.

Beberapa kelompok teater tempat memang sudah berada pada berbagai tahap perjalanan ke arah budaya digital mereka. Strategi digital yang baik perlu dimulai saat ini dengan tetap berakar pada misi kreatifnya. Ini harus selalu mempertimbangkan bagaimana teknologi baru dapat membantu mencapai tujuan yang lebih luas dan bagaimana kualitas unik dari setiap teater dapat didukung oleh teknologi digital. 



sumber: www.europeantheatrelab.eu

Tidak ada komentar:

Fungsi Teater bagi Kehidupan Manusia

Theatre company YesYesNoNo is committed to live-streaming its show The Accident Did Not Take Place in the near future Teater membantu kita m...