Selasa, 25 Juli 2017

TEATER SMA DAN PENTAS DRAMA "NGEDHUR" 24 JAM

sumber: http://performingarts.reviews/wp-content/uploads/2015/12/Charlie-Brown-11.jpg
Menandai sekaligus merayakan kesenian dengan melakukan aktifitas ngedhur alias non-stop bukan asing kita dengar.  Paling tidak kita akrab dengan Hari Tari Dunia yang dirayakan dengan 24 jam menari di mana-mana. Saya tidak pernah membayangkan untuk teater hingga, ada kabar dari anak-anak SMA Crater, Oregon, AS. Mereka  melakukan hal menarik berkait dengan kegiatan ekstrakurikuler drama di sekolah mereka. Mereka menciptakan peristiwa teater yang cukup spektakuler untuk ukuran anak SMA (mungkin juga bagi kita “alumni” SMA yang ada di sini). Anak-anak yang tergabung dalam kegiatan drama sekolah melakukan proses hingga pertunjukan sebuah karya lakon dalam waktu 24 jam.
sumber: http://jacksonvillereview.com/wp-content/uploads/2016/01/7-Plays-24-Hours-Final4.jpg
Kegiatan tersebut mulai pukul 8 malam hari Jumat, 5 Februari 2016 hingga layar dibuka pada pementasan pada pukul 8 malam hari Sabtu, 6 Februari 2016 di Crater Performing Arts Center. Mereka terdiri dari 10 penulis, 27 aktor, dan 7 sutradara.  Anak-anak SMA tersebut bekerja sepanjang malam menggarap 7 gagasan pertunjukan teater.  Masing-masing lakon itu terdiri dari satu babak dan keseluruhannya disusun, ditulis, dimainkan dan diproduksi oleh anak-anak SMA Crater dalam waktu 24 jam.
Pengamat seni pertunjukan teater Lee Greene mengaku bahwa hasil 7 pertunjukan tersebut sangat menarik dan menghibur dan lumayan nyleneh (eksentrik). Ia melihat dan merasakan bahwa gagasan kreatif itu hadir dari anak-anak SMA yang berani membebaskan dan melepaskan imajinasi mereka berjalan liar. Sebuah situasi yang bisa jadi juga dipicu oleh perpaduan keadaan kurang tidur dan dikejar batas waktu menuju pementasan pukul 8 malam hari Sabtu. Mereka harus tampil,baik siap atau tidak siap!
Uniknya lagi, untuk pertunjukan ke-8 (selain 7 garapan anak-anak) ternyata digagas oleh si kepala sekolah yang bernama Bob King. Sedangkan sosok yang mengerjakan dan mengelaborasi gagasan tersebut adalah guru drama bernama, Matthew Reynolds. Ia bertindak sebagai sutradara pertunjukan ke-8 itu. Sehingga setelah ke-7 pertunjukan karya anak-anak SMA itu selesai, maka ke-7 sutradara pertunjukan tersebut berganti peran sebagai aktor. Mereka bermain untuk pertunjukan ke-8 yang disutradarai oleh Reynolds. Lee Greene menambahkan bahwa apa yang dikerjakan oleh anak-anak SMA Crater ini adalah sebuah karya teater orisinil yang menghibur. Ia sangat mengapresiasi peristiwa pertunjukan tersebut.
Saya tidak tahu apakah teman-teman teater bakal tergoda melakukan hal serupa pada Hari Teater Dunia kelak atau pada perayaan teater lain. Kalau tidak juga tidak apa-apa. Kegiatan ngedhur semacam ini memang cuma dilakukan di bidang kesenian saja. Beberapa sayembara misalnya untuk mendapatkan mobil juga memakai pola serupa. Tetapi jika teater mengambil pola ini ngedhur berkarya macam ini, tidak masalah. Asal jelas konsepnya, apakah untuk sensasi, hiburan, atau pencapaian artitistik lain. 

Tidak ada komentar:

Fungsi Teater bagi Kehidupan Manusia

Theatre company YesYesNoNo is committed to live-streaming its show The Accident Did Not Take Place in the near future Teater membantu kita m...