Meskipun sangat tergantung pada akses ke koneksi internet dan faktor sosial ekonomi lainnya, transisi ini telah membuat karya seni lebih mudah tersedia bagi orang-orang dari latar belakang yang berbeda. Hal ini adalah sebuah aspek revolusi virtual yang positif.
Namun, tontonan virtual tetap merupakan perubahan bagi seniman yang biasa berhadapan langsung dengan penonton. Mereka biasanya menikmati respon penonton, misalnya tepuk tangan dan tawa. Penulis naskah drama terkenal Amerika Lauren Gunderson menulis dalam artikelnya "Teater di Masa Pandemi" untuk San Francisco Chronicle. Ia mengatakan, “apa itu permainan jika tidak ada penonton ... Saya menyadari bahwa saya menulis bukan untuk penonton tetapi bersama mereka." Ini saat yang tepat untuk merenungkan hubungan yang dibangun oleh seni dengan pembaca, penonton, atau pendengar. Apakah seni merupakan bentuk ekspresi belaka, atau cara untuk membangun hubungan dengan manusia?
Meskipun
tidak mudah, seniman terus berkarya dari keterbatasan rumah mereka.
Menghabiskan lebih banyak waktu di rumah itu juga berarti menghabiskan lebih
banyak waktu dengan diri kita sendiri, dengan pikiran kita, keinginan kita dan
keprihatinan kita. Inspirasi jelas sulit dicapai ketika mata kita hanya membentur
empat dinding ruangan. Namun, banyak yang terjadi di dunia di luar mereka. Ada begitu
banyak perubahan, penderitaan. Seniman akan bisa menjelajahi hamparan pikiran
mereka dengan kreativitas mereka.
Seniman harus bersemangat untuk menciptakan sesuatu yang berbeda yang bisa muncul dari titik balik bersejarah ini. Karya seni yang dihasilkan dari jantung domestisitas. Karya yang lahir dari apa yang dialami seniman di dalam diri sendiri dan bukan dari komponen eksternal kehidupan mereka.
localspins.com |
Hingga Saat ini, produksi artistik tetap menjadi teman dalam situasi yang menggelisahkan ini. Entah itu album baru dari artis favorit Anda, atau film yang menghidupkan keajaiban, seni akan tetap menjadi shelter jiwa di saat-saat sulit. Dan salah satu cara di mana setiap orang dapat berkontribusi, selain sumbangan yang sangat membantu yang membuat organisasi artistik tetap hidup, adalah dengan mengakui dan menghormati karya kreativitas yang dihasilkan.
Disadur dari tulisan Laurisa Sastoque di https://dailynorthwestern.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar