Kota Alexandria
(Iskandariah) di benua Afrika menjadi pusat ilmu pengetahuan. Kota tersebut
sebelumnya berada dalam kekuasaan Yunani sebelum orang-orang Romawi
menguasainya. Semasa kekaisaran Hadrianus, ada seorang ahli ilmu bumi bernama
Claudius Ptolomaeus. Ia menulis buku berjudul Geographikè Hyphègèses yang disertai atlas dalam bahasa Yunani. Dalam
buku yang ditulis pada abad ke-2 tersebut terdapat nama-nama pulau yang
terdapat di gugusan Nusantara, seperti Iabadiou,
Sabadeibei dab Barousai (Yawadwīpa,
Sabadwipa, dan Barus).
Tetapi sebelum
Ptolomaeus, ada penulis yang tidak dikenal namanya membuat buku berjudul Periplous tes Erythras Thalasses
(Pelajaran tentang Samudra Erithras dan Sekitarnya; Samudra Indonesia dan
India). Buku yang ditulis kira-kira pada tahun 70 tersebut menguraikan
pelayaran dan perdagangan antara Mesir dan Barygaza (India) serta Chryse
(Tanjung Emas yaitu Semenanjung Melayu)
Claudius Ptolomeaus (sumber: wikipedia)
Buku tersebut memiliki
pengaruh besar bagi ilmu bumi Eropa sampai abad ke-14. Di mana dalam abad
tersebut muncul pula buku karya Marco Polo yang mengaitkan Nusantara.
Penjelajah Eropa tersebut singgah di Nusantara pada perjalanannya dari Peking
ke Venesia melalui Selat Malaka pada tahun 1292.
Marco Polo (sumber: google-image)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar